Skip to content

Fernan Rahadi

  • Home
  • About
03/24/2019 / Education

Reuni

SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

-Years pass by, friendship stays on forever… (Unknown)

Beberapa hari terakhir ini, di sela-sela kesibukan bekerja, saya cukup terhibur dengan ramainya obrolan seputar persiapan kegiatan reuni akbar SMA se-angkatan saya (SMA Muhammadiyah 1 angkatan 2003) pada sebuah grup Whatsapp. Rencananya, reuni tersebut akan diselenggarakan pada 20 April 2019 nanti di Kampung Flory Yogyakarta. Hanya tiga hari usai berlangsungnya Pemilu 2019.

Maklum saja, kami tidak pernah berkumpul lagi sejak menyelesaikan sekolah hampir 16 tahun lalu. Menjalin hubungan kembali dengan mereka sedikit mengobati rasa rindu semasa masih berseragam putih abu-abu.

Tentunya, rindu dalam arti positif. Bahwa dalam suatu waktu kami pernah bersama-sama menuntut ilmu di sebuah sekolah yang saat itu menjadi identitas yang tak bisa dilepaskan dari kami. Sekolah yang yang laiknya sebuah jembatan penyeberangan untuk menggapai cita-cita kami pada waktu itu.

Meskipun hari-hari itu tak mungkin terulang lagi, namun setidaknya pertemuan dengan ‘teman-teman seperjuangan’ pada masa itu akan bermanfaat sebagai pengingat akan langkah-langkah permulaan yang pernah diambil di masa lalu. Bagi yang pernah melakukan kesalahan, tentunya diharapkan tak lagi terperosok ke lubang yang sama.

Saya sendiri bisa dibilang mengawali karier jurnalistik saya semasa SMA. Saat itu adalah pertama kalinya saya menjadi wartawan walaupun baru setingkat majalah sekolah. Tak disangka, sekarang ini saya benar-benar mencari sesuap nasi melalui profesi sebagai seorang wartawan.

Ada seorang teman sekelas yang dulu sering berjualan pulsa handphone kepada teman-teman di sekolah kini benar-benar jadi pengusaha telepon seluler dan bahkan telah memiliki konter sendiri. Begitu juga teman yang dulu sangat aktif di organisasi kini benar-benar menjadi seorang organisatoris dan bergabung di sebuah partai politik ternama.

Beberapa orang teman lain juga pekerjaannya tak jauh dari bakat atau aktivitasnya saat masih duduk di bangku sekolah. Hal itu menandakan banyak passion kita sebenarnya sudah kelihatan sedari dini. Meskipun ada juga beberapa yang baru benar-benar menemukan jati dirinya saat berada di jenjang perguruan tinggi atau bahkan lama setelah menyelesaikan pendidikan formal.

Melalui reuni, kita berpeluang untuk kembali menyambung tali silaturahim. Jika selama ini hubungan hanya melalui berbagai media sosial seperti Facebook atau Instagram, maka kini terdapat peluang untuk bertatap muka secara langsung.

Saat dunia media sosial yang penuh dengan caci maki dan kabar-kabar bohong membuat adanya polarisasi, maka dengan reuni hal-hal itu bisa diperbaiki dan diklarifikasi. Bahwa sebenarnya kenyataan yang sebenarnya tidak seburuk kelihatannya. Dengan duduk bersama maka sekat-sekat perbedaan bisa lebih mencair.

Selain itu, reuni juga bisa menjadi ajang untuk berkolaborasi. Pada era yang penuh tantangan dewasa ini, rasa-rasanya kolaborasi lebih diperlukan ketimbang kompetisi. Ketimbang bersaing untuk saling mematikan, mengapa kita tidak bekerja sama untuk saling menghidupkan?

Akhirnya, reuni tampaknya menjadi salah satu ajang yang tepat diadakan seusai pemilu yang persiapannya benar-benar menguras ener­gi masyarakat Indonesia selama berbulan-bulan. Bahkan tak sedikit yang rela memutus perkawanan yang telah terjalin bertahun-tahun hanya karena perbedaan pilihan politik. Jadi, mau tunggu apa lagi? Mari segera kita sambung tali silaturahim di antara kita.

PS: Bagi teman-teman Moehi 2003 yang belum mendaftar silakan hubungi CP panitia: Aris (081232546445) Fernan (08561249525) & Vina (0817277921)

Post navigation

Previous Post:

Pelajaran dari Benteng Rotterdam

Next Post:

Media dan Demokrasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

Fernan Rahadi

Journalist from Yogyakarta

Follow Me

  • instagram
  • twitter
©2021 Fernan Rahadi - Powered by Simpleasy