Skip to content

Fernan Rahadi

  • Home
  • About
08/06/2017 / Sports

Perahu Naga Bintang Asian Games

Saya yakin, banyak yang terkejut atas prestasi yang ditorehkan tim perahu naga Indonesia (dragon boat) pada Asian Games 2010 kali ini. Bagaimana tidak, cabang tersebut mampu meraih tiga emas dan tiga perak dan membuat peringkat Indonesia di klasemen pengumpul medali melonjak drastis.

Kontingen merah putih, yang tadinya terperosok di posisi ke-19, mampu menembus sepuluh besar dengan raihan (sampai artikel ini diturunkan) 3 emas, 5 perak, dan 10 perunggu. Perolehan tersebut untuk sementara melampaui perolehan sang musuh bebuyutan, Malaysia.

Padahal awalnya banyak yang pesimistis Indonesia bisa mengulang meraih dua emas seperti pada Asian Games Doha, Qatar, empat tahun lalu. Bisa dibilang, perahu naga kali ini menjadi cabang penyelamat muka Indonesia di multievent empat tahunan tersebut.

Cabang ini awalnya diragukan mampu meraih prestasi maksimal di Asian Games akibat baru bergabung dengan Program Indonesia Emas (Prima) pada bulan Juni, atau sekitar empat bulan sebelum penyelenggaraan Asian Games. Maka dari itulah, Ketua Umum KONI/KOI, Rita Subowo, tidak membebankan target yang terlalu tinggi pada cabang yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) tersebut.

“Prestasi yang diperoleh cabang ini sebenarnya tak mengejutkan, mengingat apa yang telah mereka raih selama ini,” ujar Rita.

Prestasi Indonesia pada cabang tersebut dalam beberapa tahun terakhir selama ini sebenarnya cukup cemerlang. Hanya saja, kegemilangan mereka seringkali tertutup dengan pemberitaan-pemberitaan mengenai cabang-cabang lain seperti sepak bola dan bulutangkis, yang sebenarnya tidak terlalu berprestasi akhir-akhir ini.

“Pada tahun 1997 kami sudah menjadi juara dunia,” ujar salah satu pelatih perahu naga, Ladulu, mengingatkan Republika dalam sebuah perbincangan di Guangzhou kemarin.

Kemudian, tambah Ladulu, selang sebelas tahun, tim perahu naga putra tersebut menjadi juara asia saat tampil di Penang, Malaysia. Sayang memang, tidak banyak yang tahu soal prestasi yang ditorehkan Didin Rusdiana dan kawan-kawan.

Malah lebih banyak yang mengetahui soal kekalahan mereka atas Myanmar pada SEA Games 2007 di Bangkok, Thailand. Hal itulah yang membuat tim Indonesia tidak diunggulkan begitu bertemu tim-tim seperti Myanmar dan tuan rumah Cina pada nomor-nomor yang diperlombakan 18-20 November kemarin.

“Kunci kejayaan ini adalah motivasi yang kuat serta kekompakan tim,” ujar Ladulu. Motivasi, kata dia, karena perahu naga baru pertama kalinya dipertandingkan di tingkat Asian Games. Sedangkan kekompakan, tambah dia, diperoleh atas hasil kerja keras selama tryout di Cina, Korea Selatan, dalam beberapa bulan terakhir.

Sekarang banyak yang salut kepada perahu naga, termasuk ibu negara, Ani Yudhoyono, yang kemarin sempat menyempatkan mengucapkan selamat kepada tim perahu naga Indonesia. Pemerintah memang wajib memberikan apresiasi pada para atlet tersebut, termasuk dengan cara menepati janji untuk memberikan bonus kepada mereka.

Bravo, perahu naga!! Jaya, Indonesia!!

Post navigation

Previous Post:

Tanggal Ini Lima Tahun Lalu

Next Post:

Cerita Ami dan Nasionalisme Cina

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

Fernan Rahadi

Journalist from Yogyakarta

Follow Me

  • instagram
  • twitter
©2021 Fernan Rahadi - Powered by Simpleasy