Mampir ke Hongkong
Di Guangzhou, seorang pemandu wisata bernama Ami bercerita bahwa kampung halamannya di subprovinsi Shenzhen berbatasan langsung dengan Hongkong. Padahal Shenzhen dan Guangzhou sama-sama terletak di Provinsi Guangdong dan berbatasan langsung. Saya pun berpikir untuk mampir sebentar ke negaranya Jet Li itu sebelum pulang ke Indonesia.
Hal itulah benar-benar saya realisasikan usai meliput Asian Games. Dari Guangzhou, Hongkong hanya berjarak tiga setengah jam melalui perjalanan bus lintas batas ekspress (cross-border ekspres). Beruntung, kartu akreditasi Asian Games yang saya miliki bisa dipakai sebagai visa untuk memasuki Hongkong selama penyelenggaraan multievent tersebut.
Perjalanan dengan bus lintas batas tersebut berbiaya sangat murah, yakni seharga 70 dolar Hongkong (Rp 80 ribu). Berangkat dari hotel Dong Fang, yang terletak di pusat Guangzhou, bus melaju dengan kecepatan rata-rata 100 kilometer per jam ke Kowloon, Hong Kong.
Meskipun demikian, pemeriksaan untuk masuk ke negara pelabuhan ternyata cukup ketat. Saya harus dua kali turun bus dan mengangkut bagasi sendiri untuk melalui pemeriksaan paspor dan visa di imigrasi, baik untuk keluar perbatasan Cina di Shenzhe, maupun untuk masuk ke Hongkong yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat pemeriksaan pertama.
Berhubung perjalanan dari Guangzhou kami mulai sekitar pukul 14.00 waktu setempat, kami sampai di Kowloon sekitar pukul 17.30. Saya dan tiga rekan perjalanan saya kemudian menyewa sebuah hotel yang terletak di Pitt Street. Harga sewa semalam di Pearl Hotel, hotel tempat kami menginap tersebut, relatif murah karena masing-masing dari kami hanya membayar 200 dolar Hongkong (Rp 230 ribu).
Di Kowloon, kami menghabiskan malam itu untuk berjalan-jalan berkeliling kota. Kowloon adalah sebuah wilayah padat penduduk di Hongkong. Suasana pada Senin (22/11) malam itu ramai sekali meskipun jelas-jelas bukan hari libur. Saya berkesempatan membeli barang-barang murah di kawasan bernama Tung Choi Street yang terletak beberapa blok dari tempat kami menginap.
Keesokan harinya, saya dan tiga rekan saya memutuskan untuk pergi ke Disneyland yang terletak di Pulau Lantau. Pilihan transportasi tentu yang murah-murah saja, yakni dengan Mass Transit Railway atau yang biasa disingkat MTR. Dari Stasiun You Ma Tei yang terletak persis di seberang penginapan, kami membeli tiket sekali jalan (single journey tickets) untuk mencapai Disneyland Resort.
Dari Pulau Lantau, kami kembali menyeberang menggunakan MRT ke Pulau Hongkong untuk berjalan-jalan area paling selatan di wilayah administrasi tersebut. Tempat-tempat yang kami kunjungi di situ di antaranya adalah Central, sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Hongkong, serta Repulse Bay, sebuah pantai eksotis yang terletak di kawasan perbukitan di Southern District.